Senin, 09 Februari 2009

Si Dia Mengalami Dispareunia?


Rata-rata pria atau wanita pernah merasa sakit ketika berhubungan intim, namun hal itu normal adanya asalkan belum sampai mengganggu aktivitas bercinta. Bila hampir setiap kali bercinta Anda merasa sakit, tentunya ini tak lagi bisa disepelekan. Mungkin Anda mengalami apa yang disebut sebagai dispareunia.

Dispareunia adalah timbulnya rasa sakit pada alat kelamin dan daerah sekitarnya pada saat melakukan hubungan atau aktivitas seksual. Kelainan ini dapat terjadi baik pada pria maupun pada wanita, namun biasanya wanita lebih banyak mengeluhkan hal ini dibandingkan pria.

Dispareunia perlu segera mendapatkan terapi yang sesuai mengingat salah satu penyebabnya adalah infeksi yang dapat ditularkan kepada pasangan. Selain itu, jika dibiarkan berkepanjangan, dispareunia dapat mencetuskan bentuk-bentuk disfungsi seksual lainnya.

Dispareunia pada wanita disebabkan oleh tidak keluarnya lendir (atau keluar tetapi dalam jumlah yang sedikit) pada miss V yang bisa terjadi karena kurangnya rangsangan dari pasangan pada saat akan beraktivitas seksual, pengaruh obat-obatan (salah satunya adalah golongan Antihistamin) dan penyakit (penyakit kencing manis, radang vagina dan kekurangan hormon estrogen). Dapat pula disebabkan oleh infeksi dan gangguan lokal lain pada organ kelamin wanita.

Lendir pada miss v akan dikeluarkan pada saat wanita yang bersangkutan mulai terangsang. Berkurangnya lendir pada miss v akan sangat menghambat aktivitas seksual seseorang karena menimbulkan rasa sakit. Pada akhirnya, lendir yang berkurang ini juga turut mengurangi rangsangan yang diterima oleh orang tersebut.

Untuk dapat memberikan respon seksual yang kuat, perlu rangsangan yang kuat pula. Hal ini dapat terjadi karena teknik yang kurang efektif dan hambatan psikologis pada diri wanita penderita.

Dispareunia yang berkepanjangan pada wanita dapat menyebabkan vaginismus sebagai mekanisme pertahanan agar tidak mengalami rasa sakit saat berhubungan.

Untuk mengatasi gangguan dispareunia dari sudut psikologis, perlu dilakukan konseling terapi kepada penderita dan pasangannya. Diharapkan hal-hal yang mengganggu dapat disingkirkan dengan konseling ini. Dalam konseling perlu juga dibahas hal-hal yang berkaitan dengan teknik memberikan rangsangan seksual.

Selain itu perlu juga dilakukan pengobatan terhadap sumber-sumber kelainan fisik seperti dengan antibiotika (untuk mengatasi infeksi), terapi sulih hormon (mengatasi kekurangan estrogen), dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.